Sabtu, 03 Agustus 2024

Bagaimana hukumnya membuat Al Qur'an dengan model warna pada teksnya, memberi tanda pada ayat-ayat tertentu agar menarik dan mempermudah bacaan, tajwid dll?

 


Jawaban:

Boleh, bahkan disunnahkan


Kitab Al Majmu' Syarh Al Muhaddzab

(الثَّالِثَةَ عَشْرَةَ)

 أَجْمَعَ الْعُلَمَاءُ عَلَى وُجُوبِ صِيَانَةِ الْمُصْحَفِ وَاحْتِرَامِهِ فلوْ أَلْقَاهُ وَالْعِيَاذُ بِاَللَّهِ فِي قَاذُورَةٍ كَفَرَ وَأَجْمَعُوا عَلَى اسْتِحْبَابِ كِتَابَةِ الْمُصْحَفِ وَتَحْسِينِ كِتَابَتِهِ وَتَبْيِينِهَا وَإِيضَاحِهَا وَإِيضَاحِ الْخَطِّ دُونَ مَشَقَّةٍ وَتَعْلِيقِهِ وَيُسْتَحَبُّ نَقْطُ الْمُصْحَفِ وَشَكْلُهُ لِأَنَّهُ صِيَانَةٌ لَهُ مِنْ اللَّحْنِ وَالتَّحْرِيفِ

[Ketiga belas], Ulama' bersepakat atas wajibnya menjaga mushaf dan memuliakannya. Apabila seseorang melemparnya di kotoran (semoga Allah melindungiku) maka jadi kafir ia. Ulama' bersepakat atas kesunnahan menulis mushaf dan memperindah tulisannya, menandainya, memperjelasnya, memperjelas khat tanpa menyulitkan dan memberikan ta'liq (catatan) pada khat tersebut. Disunnahkan memberi titik dan harakat pada mushaf karena hal tersebut dapat menjaga dari lahn (kekeliruan) dan tahrif (distorsi/penyimpangan).


Kitab Manahilul 'Irfan fii 'Ulumil Qur'an

المصاحف في دور التجويد والتحسين:

كانت المصاحف العثمانية أشبه بماء نزل من السماء فأصاب أرضا خصبة صالحة ولكنها ظامئة متعطشة. فما كاد يصل إليها الماء حتى اهتزت وربت وأنبتت من كل زوج بهيج كذلك المصاحف الشريفة ما كاد عثمان يرسلها إلى الآفاق الإسلامية حتى أقبلت عليها الأمة من كل صوب وحدب وحتى اجتمعت عليها الكلمة في الشرق والغرب وحتى نسخت على غرارها آلاف مؤلفة من المصاحف المقدسة في كل جيل وقبيل. ومما يلفت النظر أن التجويد والصقل والتحسين أخذت تتناول المصاحف على ألوان شتى وضروب متنوعة فهناك تحسينات مادية أو شكلية ترجع إلى النسخ والطبع والحجم والورق والتجليد والتذهيب ونحو ذلك. وهذه لا تعنينا كثيرا لأن أمرها هين وإن كان فيها بعض التيسير أو التشويق إلى القرآن الكريم. وهناك تحسينات معنوية أو جوهرية ترجع إلى تقريب نطق الحروف وتمييز الكلمات وتحقيق الفروق بين المتشابهات عن طريق الإعجام والشكل ونحوهما.

Mushaf pada era/masa "diperindah dan dibaguskan":

Al-Qur’an mushaf Usmani ibarat air yang turun dari langit dan mengenai tanah yang subur lagi bagus, namun seakan-akan masih haus. Air tersebut sampai pada tanah hingga hiduplah tanah itu, subur dan menumbuhkan berbagai macam tumbuhan yang indah. Begitu pula dengan Al-Qur'an yang dikirim oleh Ustman bin Affan ke wilayah Islam hingga umat itu datang kepadanya dari segala penjuru dan arah, hingga firman Allah berkumpul di Timur dan Barat, dan hingga beribu-ribu Al-Qur'an disalin di setiap generasi dan bangsa. Di antara hal yang menarik perhatian adalah bahwasanya memperindah, memoles, dan membaguskan mushaf itu mulai dilakukan dengan berbagai warna dan variasi/jenis. Ada memperindah (mempercantik) mushaf yang bersifat fisik atau materi yang berkaitan dengan penyalinan, cetakan, ukuran, jenis kertas, penjilidan, penyepuhan, dan yang semisalnya. Hal ini tidak terlalu menjadi perhatian kita karena hal itu mudah meskipun di dalamnya terdapat sedikit efek mempermudah dan menarik hati kepada Al Qur'an Al Kariim. Ada juga memperindah mushaf yang bersifat maknawi atau esensi/inti, yaitu membantu pengucapan huruf², membedakan kata² dan menetapkan/menguatkan perbedaan di antara huruf²/tulisan yang serupa melalui pemberian titik dan harakat, serta lain sebagainya.


Wallahua'lam bisshowaab...