Kamis, 07 Maret 2024

YANG WAJIB SELAMANYA AKAN TETAP WAJIB, DAN YANG SUNNAH SELAMANYA AKAN TETAP SUNNAH




Kewajiban shalat 5 (lima) waktu tidak akan pernah bisa digantikan dengan ibadah sunnah apapun. Konsekuensi dari meninggalkan perintah wajib adalah mendapat dosa. Bahkan, dalam Kitab Az Zawajir 'an Iqtirof al Kabair karya Syekh Ibnu Hajar Al Haitami, meninggalkan shalat atau menunda² shalat sampai terlewat waktunya tanpa ada udzur syar'i termasuk dosa besar, bukan dosa kecil, ingat bukan dosa kecil. Sebaliknya, ibadah (perkara) sunnah apapun jenisnya, seandainya tidak dilakukan sedikitpun maka tidak akan berdosa sama sekali. Oleh karenanya, jangan sampai terbalik, yaitu mewajibkan sesuatu yang sunnah, dan mensunnahkan sesuatu yang wajib.


Kitab Az Zawajir 'an Iqtirof al Kabair

وَأَخْرَجَ الْخَطِيبُ وَابْنُ النَّجَّارِ: «عَلَمُ الْإِسْلَامِ الصَّلَاةُ فَمَنْ فَرَغَ لَهَا قَلْبُهُ وَحَافَظَ عَلَيْهَا بِحَدِّهَا وَوَقْتِهَا وَسُنَنِهَا فَهُوَ مُؤْمِنٌ» .

Diriwayatkan oleh Al Khotib dan Ibnu Najjar, Rasul bersabda: Tiang Islam adalah shalat. Barangsiapa mengabdikan hati untuknya dan menjaganya dengan rukun² & syarat²nya, menjaga waktunya dan sunah-sunnahnya maka ia adalah seorang mukmin sejati.


وَابْنُ مَاجَهْ: «قَالَ اللَّهُ - تَعَالَى - افْتَرَضْتُ عَلَى أُمَّتِك خَمْسَ صَلَوَاتٍ وَعَهِدْتُ عِنْدِي عَهْدًا أَنَّ مَنْ حَافَظَ عَلَيْهِنَّ لِوَقْتِهِنَّ أَدْخَلْتُهُ الْجَنَّةَ وَمَنْ لَمْ يُحَافِظْ عَلَيْهِنَّ فَلَا عَهْدَ لَهُ عِنْدِي» .

Diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Rasul bersabda: Allah SWT berfirman, "Aku mewajibkan atas umatmu untuk melaksanakan shalat 5 (lima) waktu. Aku benar² berjanji pada diriku bahwa barangsiapa yang menjaga shalat² tersebut sesuai waktunya, maka aku akan memasukkan dia ke dalam surga, dan barangsiapa tidak menjaganya, maka tidak ada janji apapun pada diriku untuknya".


وَأَحْمَدُ وَالْحَاكِمُ: «مَنْ عَلِمَ أَنَّ الصَّلَاةَ عَلَيْهِ حَقٌّ وَاجِبٌ وَأَدَّاهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ»

Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Al Hakim, Rasul bersabda: Barangsiapa yang benar² mengetahui dan memahami bahwa shalat adalah perkara yang benar dan wajib, serta dia menunaikan shalat tersebut, maka dia masuk surga.


وَالدَّيْلَمِيُّ: «الصَّلَاةُ تُسَوِّدُ وَجْهَ الشَّيْطَانِ، وَالصَّدَقَةُ تَكْسِرُ ظَهْرَهُ، وَالتَّحَابُبُ فِي اللَّهِ، وَالتَّوَدُّدُ فِي الْعمل يَقْطَعُ دَابِرَهُ فَإِذَا فَعَلْتُمْ ذَلِكَ تَبَاعَدَ مِنْكُمْ كَمَطْلِعِ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا»

Diriwayatkan oleh Ad Dailamiy, Rasul bersabda: Shalat itu bisa menghitamkan wajah syaithon, sedekah bisa mematahkan punggungnya, saling mencintai karena Allah dan berkasih sayang dalam beramal itu bisa memusnahkannya. Jika kalian melakukan hal tersebut, niscaya syaithon menjauh dari kalian laksana jauhnya tempat terbit matahari dari tempat terbenamnya (sejauh timur dan barat).


Wallahua'lam bisshowaab...

0 komentar:

Posting Komentar