[Jawab:]
- Hukumnya Makruh sebab:
- menghilangkan fadhilah (keutamaan) menggotong mayit dengan 2 (dua) palang keranda di atas pundak;
- menjadikan mayit serupa dengan perkakas, harta benda atau barang-barang yang dibawa dengan sebuah alat sehingga dianggap menghilangkan kemuliaan mayit.
- Hukum Makruh tersebut berubah menjadi Mubah (Boleh) apabila jaraknya jauh dan mendapat kesulitan yang besar.
Kitab Bulghotutthullab
(مسألة ك) حمل الميت المسلم على العروبة المعروفة الآن التي يجرها الحصان أو الإنسان جائز لكنه خلاف الأولى لأنه يزيل فضيلة الحمل بين العمودين قلت هذا إذا لم يكن الحمل المذكور مزريا للميت أما إذا كان على هيئة مزرية فإنه غير جائز قال في تنوير القلوب الرابع حمله فأقله يحمل على هيئة غير مزرية وفي النهاية وأما الصغير فإن حمله واحد جاز لعدم الإزراء فيه ومفهومه أن الإزراء في الحمل غير جائز.
[Masalah Kaf] Mengangkut mayit muslim dengan kereta yang telah dikenal di masa sekarang yang ditarik oleh kuda atau manusia hukumnya boleh akan tetapi khilaful aula (menyelisihi keutamaan) karena hal tersebut menghilangkan fadhilah (keutamaan) menggotong mayit dengan 2 (dua) palang keranda di atas pundak. Aku berkata: Hukum ini berlaku apabila membawa mayit dengan cara tersebut tidak sampai menghinakan mayit. Jika membawa dengan cara tersebut bisa menghinakan mayit maka tidak boleh (haram). Dalam Kitab Tanwirul Qulub dikatakan: Yang keempat, adalah membawa mayit. Paling minimalnya adalah membawa dengan cara (metode) yang tidak sampai menghinakan mayit. Dalam Kitab Nihayah disebutkan: Adapun mayit anak kecil jika digendong oleh satu orang maka hukumnya boleh karena tidak ada unsur penghinaan di dalamnya. Dari hal tersebut dapat difahami bahwa sesungguhnya izra' (penghinaan) ketika membawa mayit adalah tidak diperkenankan.
Kitab Fatawa Al Azhar
حمل الميت على أعناق الرجال هو المتعارف بين المسلمين من الصدر الأول إلى اليوم، أما حمله على دابة أو غيرها من أدوات الحمل فمكروه؛ لأن فيه تشبيهًا للأموات بالأمتعة وهو مناف لإكرامهم.....-..... إن كان البعد شاسعًا، والمشقة عظيمة؛ بين مكان الوفاة و مكان الدفن فإنه في هذه الحالة يسوغ حمل الميت على أداة من أدوات الحمل لذلك العذر.
Cara membawa mayit adalah dengan digotong di atas batang leher (pundak) orang-orang sebagaimana yang lazim dikenal di kalangan kaum muslimin dari masa awal hingga hari ini. Adapun membawa mayit dengan tunggangan (kendaraan) atau alat-alat pengangkut lainnya maka hukumnya makruh karena di dalamnya ada penyerupaan mayit dengan perkakas (barang-barang, harta benda). Hal ini dianggap menghilangkan kemuliaan mayit...dst.... Apabila jaraknya jauh dan ada kesulitan yang besar antara tempat wafat dan makam maka dalam hal ini diperbolehkan membawa mayit dengan suatu alat pengangkut karena adanya udzur tersebut.
Wallahua'lam bisshowaabb.....
0 komentar:
Posting Komentar